Weton Jumat Legi
Dalam petung primbon weton Jawa, weton Jumat Legi memiliki jumlah neptu 11. Nilai neptu ini diperoleh dari hasil penjumlahan antara nilai pasaran Legi (5) dan nilai hari Jumat (6). Dalam ramalan-ramalan Jawa Kuno, nilai neptu seringkali menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan untuk meramalkan kehidupan seseorang berdasarkan weton lahirnya.
1. Watak menurut Weton Jumat Legi
Seperti telah dijelaskan sedikit di atas, orang berweton kelahiran Jumat Legi memang adalah orang yang enak diajak berteman. Selain itu, mereka juga pandai menutupi kesulitan yang dihadapinya dari pandangan orang lain. Mereka sangat jarang mengeluh. Apa yang ada di depannya selalu dihadapi dengan ketabahan. Mereka juga memiliki hati yang longgar, sabar, dan tidak kikir. Seseorang yang tengah dalam kesulitan –terlebih temannya akan segera dibantu sekuat tenaga olehnya.
Sebagai manusia normal, orang weton Jumat Legi juga punya beberapa karakter buruk. Mereka terkadang berani berlaku jahat, seperti mencuri, menipu, atau berjudi. Mereka juga hatinya mudah kaku, terlebih bila sudah dikecewakan. Rasa was-was dan curiga dalam hatinya juga acap kali muncul dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Pekerjaan yang Cocok
Dengan sifat, watak, dan kepribadian yang dimilikinya, seorang yang lahir di weton Jumat Legi umumnya cocok bekerja dalam pekerjaan yang berkaitan dengan mahluk hidup, seperti hewan atau tumbuhan. tangannya dingin dan akan berhasil jika memelihara sesuatu. Ketabahan yang dimilikinya saat menghadapi kegagalan adalah modal besar yang diperlukan jika mereka ingin usaha secara mandiri.
3. Ramalan Rejeki
Orang yang lahir di weton Jumat Legi memiliki rejeki yang sempit di setengah umurnya tapi akan jaya dan kaya di setengah umur berikutnya. Meski masa kecilnya diliputi dengan kesulitan, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang mampu mengatur ekonomi. Ramalan ini memang sering terbukti dalam kehidupan nyata yang penulis lihat di sekeliling.
Adapun bila dikaitkan dengan rejeki dalam keluarga, orang berweton Jumat Legi saat lahir, ia akan membawa penurunan rejeki dalam keluarganya. Nilai neptunya terbilang kecil menjadi salah satu hal yang diperhingkan dalam perkara ini. Selengkapnya mengenai hitungan rejeki menurut weton, silakan simak di artikel ini.
4. Ramalan Jodoh
Menurut primbon ramalan jodoh, orang berweton Jumat Legi sebaiknya mengambil pasangan dari orang yang memiliki nilai neptu 8, 13, atau 18. Orang-orang tersebut dapat ditemui pada mereka yang lahir di weton Selasa Legi, Sabtu Wage, Jumat Pon, Kamis Legi, Minggu Kliwon, atau Sabtu Pahing.
Bila berjodoh dengan satu dari weton-weton tersebut, menurut primbon, kedua pasangan akan hidup saling melengkapi. Pertemuan keduanya dianggap seperti pertemuan bunga dan tangkainya; saling menyokong, menopang, dan membawa keindahan.
Mitos Jumat Legi
Sebagian masyarakat Jawa Timur mentradisikan ziarah ke makam tokoh, atau leluhurnya pada (malam) Jumat Legi (manis). Adakah filosofinya?
Pendapat atau uraian yang saya sampaikan bukanlah penjelasan yang maha benar mutlak adanya. Ini hanyalah rekadaya saya untuk memahaminya melalui beberapa nilai yang sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Jawa. Bagi masyarakat muslim, hari Jumat adalah hari yang agung. Perhitungan kalender Hijriyah yang berbasis bulan (lunar), maka dimulai harinya adalah kamis sore, atau di sini mengenalnya malem Jumat. Keagungan hari Jumat yang sudah dimulai sejak malem Jumat (kamis malam) tersebut kemudian dibumbui tradisi, maka menjadi lebih angker (sacral).
Hari Jumat dalam tradisi Jawa, dahulu disebut Sukra, ya ada tokoh (dewa) bernama Sukra yang menjadi simbolnya. Jumat melambangkan air, sebuah zat penyangga kehidupan. Sedangkan Legi (Manis) adalah simbol arah mata angin Timur. Legi juga simbol udara sebagai penyangga hidup, tanpa udara (oksigen) manusia tak bisa bernafas, tak bernafas, maka taka ada nyawa.
Apa arti itu semua? Di hari Jumat Legi, manusia diingat akan asal usulnya. Arah Timur, dalam bahasa Jawa Wetan, dikatakan sebagai Wiwitan, permulaan, seperti permulaan hari ditandai terbitnya matahari dari Timur. Keyakinan ini seperti tertuang dalam Layang Joyoboyo berbunyi: “Gusti engkang welas asih, lan moho kuwoso. Engkang kuwoso nyiptakake Djoborolo, Mokoholo, Hosoropolo, Hodjorolo kang diutos Gusti, ndjogo kahuripaning bongoso Djowo. Wekasaning Gusti: Ngelingono marang asal usol siro, odjo tumindak olo marang kahuripan siro. Semono ugo marang djalmo manungso”.
Tradisi berziarah ke makam leluhur, kemudian menjadi kebiasaan yang relevan dan sebagai aksi nyata kesadaran akan asal usul. Mengenal jejak para leluhur, mengenal siapa mereka, sekaligus mengenal ujung dari kehidupan,-kematian dan kuburan. Jumah legi mengajarkan kepada manusia untuk selalu ingat kepada Hidup (angin), kehidupan (Air), Asal (Wetan). Mau tidak mau, kehidupan manusia akan mengalir seperti air, tak bisa dicegah, ia akan menuju samudra raya hidup yang abadi.
Dalam petung primbon weton Jawa, weton Jumat Legi memiliki jumlah neptu 11. Nilai neptu ini diperoleh dari hasil penjumlahan antara nilai pasaran Legi (5) dan nilai hari Jumat (6). Dalam ramalan-ramalan Jawa Kuno, nilai neptu seringkali menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan untuk meramalkan kehidupan seseorang berdasarkan weton lahirnya.
1. Watak menurut Weton Jumat Legi
Seperti telah dijelaskan sedikit di atas, orang berweton kelahiran Jumat Legi memang adalah orang yang enak diajak berteman. Selain itu, mereka juga pandai menutupi kesulitan yang dihadapinya dari pandangan orang lain. Mereka sangat jarang mengeluh. Apa yang ada di depannya selalu dihadapi dengan ketabahan. Mereka juga memiliki hati yang longgar, sabar, dan tidak kikir. Seseorang yang tengah dalam kesulitan –terlebih temannya akan segera dibantu sekuat tenaga olehnya.
Sebagai manusia normal, orang weton Jumat Legi juga punya beberapa karakter buruk. Mereka terkadang berani berlaku jahat, seperti mencuri, menipu, atau berjudi. Mereka juga hatinya mudah kaku, terlebih bila sudah dikecewakan. Rasa was-was dan curiga dalam hatinya juga acap kali muncul dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Pekerjaan yang Cocok
Dengan sifat, watak, dan kepribadian yang dimilikinya, seorang yang lahir di weton Jumat Legi umumnya cocok bekerja dalam pekerjaan yang berkaitan dengan mahluk hidup, seperti hewan atau tumbuhan. tangannya dingin dan akan berhasil jika memelihara sesuatu. Ketabahan yang dimilikinya saat menghadapi kegagalan adalah modal besar yang diperlukan jika mereka ingin usaha secara mandiri.
3. Ramalan Rejeki
Orang yang lahir di weton Jumat Legi memiliki rejeki yang sempit di setengah umurnya tapi akan jaya dan kaya di setengah umur berikutnya. Meski masa kecilnya diliputi dengan kesulitan, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang mampu mengatur ekonomi. Ramalan ini memang sering terbukti dalam kehidupan nyata yang penulis lihat di sekeliling.
Adapun bila dikaitkan dengan rejeki dalam keluarga, orang berweton Jumat Legi saat lahir, ia akan membawa penurunan rejeki dalam keluarganya. Nilai neptunya terbilang kecil menjadi salah satu hal yang diperhingkan dalam perkara ini. Selengkapnya mengenai hitungan rejeki menurut weton, silakan simak di artikel ini.
4. Ramalan Jodoh
Menurut primbon ramalan jodoh, orang berweton Jumat Legi sebaiknya mengambil pasangan dari orang yang memiliki nilai neptu 8, 13, atau 18. Orang-orang tersebut dapat ditemui pada mereka yang lahir di weton Selasa Legi, Sabtu Wage, Jumat Pon, Kamis Legi, Minggu Kliwon, atau Sabtu Pahing.
Bila berjodoh dengan satu dari weton-weton tersebut, menurut primbon, kedua pasangan akan hidup saling melengkapi. Pertemuan keduanya dianggap seperti pertemuan bunga dan tangkainya; saling menyokong, menopang, dan membawa keindahan.
Mitos Jumat Legi
Sebagian masyarakat Jawa Timur mentradisikan ziarah ke makam tokoh, atau leluhurnya pada (malam) Jumat Legi (manis). Adakah filosofinya?
Pendapat atau uraian yang saya sampaikan bukanlah penjelasan yang maha benar mutlak adanya. Ini hanyalah rekadaya saya untuk memahaminya melalui beberapa nilai yang sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Jawa. Bagi masyarakat muslim, hari Jumat adalah hari yang agung. Perhitungan kalender Hijriyah yang berbasis bulan (lunar), maka dimulai harinya adalah kamis sore, atau di sini mengenalnya malem Jumat. Keagungan hari Jumat yang sudah dimulai sejak malem Jumat (kamis malam) tersebut kemudian dibumbui tradisi, maka menjadi lebih angker (sacral).
Hari Jumat dalam tradisi Jawa, dahulu disebut Sukra, ya ada tokoh (dewa) bernama Sukra yang menjadi simbolnya. Jumat melambangkan air, sebuah zat penyangga kehidupan. Sedangkan Legi (Manis) adalah simbol arah mata angin Timur. Legi juga simbol udara sebagai penyangga hidup, tanpa udara (oksigen) manusia tak bisa bernafas, tak bernafas, maka taka ada nyawa.
Apa arti itu semua? Di hari Jumat Legi, manusia diingat akan asal usulnya. Arah Timur, dalam bahasa Jawa Wetan, dikatakan sebagai Wiwitan, permulaan, seperti permulaan hari ditandai terbitnya matahari dari Timur. Keyakinan ini seperti tertuang dalam Layang Joyoboyo berbunyi: “Gusti engkang welas asih, lan moho kuwoso. Engkang kuwoso nyiptakake Djoborolo, Mokoholo, Hosoropolo, Hodjorolo kang diutos Gusti, ndjogo kahuripaning bongoso Djowo. Wekasaning Gusti: Ngelingono marang asal usol siro, odjo tumindak olo marang kahuripan siro. Semono ugo marang djalmo manungso”.
Tradisi berziarah ke makam leluhur, kemudian menjadi kebiasaan yang relevan dan sebagai aksi nyata kesadaran akan asal usul. Mengenal jejak para leluhur, mengenal siapa mereka, sekaligus mengenal ujung dari kehidupan,-kematian dan kuburan. Jumah legi mengajarkan kepada manusia untuk selalu ingat kepada Hidup (angin), kehidupan (Air), Asal (Wetan). Mau tidak mau, kehidupan manusia akan mengalir seperti air, tak bisa dicegah, ia akan menuju samudra raya hidup yang abadi.
Komentar
Posting Komentar