Primbon menjelaskan bahwa orang yang weton kelahirannya Sabtu Legi diyakini akan memiliki karakter dan kepribadian seperti Lakuning Rembulan. Lakuning Rembulan dalam bahasa Indonesia berarti berlaku seperti rembulan. Artinya, kepribadian mereka adalah kepribadian yang mampu menentramkan hati orang lain, tapi sering kali tidak memiliki pendirian yang mandiri. Nah, jika kebetulan Anda memiliki weton kelahiran ini, atau sekedar ingin mengetahui kepribadian orang yang memiliki weton ini, silakan simak pembahasan yang WetonJawa.com telah rangkum berikut.
Weton Sabtu Legi
Dalam hitungan weton Jawa, Sabtu Legi memiliki jumlah neptu 14. Neptu tersebut didapat dari hasil penjumlahan antara nilai hari Sabtu (9) dan nilai pasaran Legi (5). Neptu sendiri adalah salah satu indikator yang digunakan dalam meramalkan watak, sifat, karakter, jodoh, dan rejeki setiap weton.
1. Watak, Sifat, dan Karakter Orang Weton Sabtu Legi
Berdasarkan yang tercantum dalam primbon, selain memiliki kepribadian layaknya rembulan, orang yang weton kelahirannya Sabtu Legi biasanya juga adalah orang yang selalu terlihat ceria, loyal, dan enak dalam pergaulan. Mereka memiliki banyak teman baik dan bicaranya sering digugu oleh teman-temannya. Oleh karena itu, mereka sering kali menjadi pemimpin dalam gerombolan temannya.
Orang berweton Sabtu Legi juga adalah orang yang sulit ditebak. Pendiriannya selalu berubah-ubah tergantung pada posisi mana dia diuntungkan. Ia akan memilih keputusan yang meski pahit untuknya tapi dapat membuat teman-temannya bahagia.
Selain mempunyai beberapa karakter positif, orang berweton Sabtu Legi juga punya beberapa watak buruk. Mereka adalah orang yang sering kena fitnah, kadang menjadi pemarah, suka berbohong demi keuntungannya sendiri, suka menusili orang lain, suka pamer, kadang takabur, galak, angkuh. Watak-watak negatif tersebut dapat muncul maupun tidak tergantung dari bagaimana orang Sabtu Legi menyikapi dirinya sendiri.
2. Kecocokan Pekerjaan
Dengan sifatnya yang demikian, orang yang lahir di hari Sabtu Legi umumnya hanya cocok dengan pekerjaan yang terbatas pada bidang sosial kemasyarakatan. Mereka akan mudah mencari rejeki dengan bermain kata-kata dan menjual omongan. Beberapa pekerjaan yang dimaksud misalnya orator, sales, penceramah, makelar, guru, dan lain sebagainya.
3. Ramalan Rejeki
Dalam hitungan weton Jawa, Sabtu Legi memiliki jumlah neptu 14. Jumlah neptu ini terbilang menengah, tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kecil. Dalam hal rejeki, jika seseorang lahir di weton ini, umumnya mereka akan membawa perbaikan finansial dan ekonomi bagi keluarganya, asalkan neptu weton ayah atau kakaknya tidak berjumlah kurang dari 14, seperti Jumat Pahing, Rabu Kliwon, Kamis Pon, Kamis Pahing, Sabtu Kliwon, Sabtu Pahing, Sabtu Pon. Selengkapnya mengenai ramalan rejeki menurut Primbon, Anda bisa membacanya di link ini.
4. Ramalan Jodoh dan Kecocokannya
Adapun dalam perkara jodoh, orang yang wetonnya Sabtu Legi umumnya akan cocok dengan beberapa pilihan pasangan. Pasangan yang cocok dan membawa kebaikan bagi mereka dalam hitungan jawa adalah pasangan yang neptu wetonnya berjumlah 10 atau 15, seperti weton Selasa Pon, Minggu Legi, Jumat Wage, Jumat Pahing, Rabu Kliwon, atau Kamis Pon.
Keistimewaa Weton Sabtu Legi
Sabtu Legi Sang Pendaki Spiritual
Weton yang kita kenal berjumlah 35, sebagai hasil dari kombinasi hari dengan pasaran. Kadang ada yang tidak sadar bahwa setiap hari itu memiliki energi yang berbeda. Pergantian energi tiap hari itu membentuk siklus yang berulang. Dalam ilmu weton, energi dari weton anda akan berulang setiap 35 hari sekali.
Dari siklus berulang itu salah satunya melahirkan laku puasa weton. Puasa pada weton yang sama dengan kelahiran ini bertujuan untuk menguatkan Energi orang yang bersangkutan.
Weton sabtu legi adalah gambaran dari proses perjuangan. Karena secara umum "awal" hidup sabtu legi adalah biasa atau bahkan banyak tantangan. Namun memang berlahan tapi pasti, weton ini dapat terus tumbuh.
Hingga pada usia "dewasa" hidupnya sudah menjadi luar biasa. Mungkin memang alam sudah menuliskan jalan hidup yang seperti itu, sebagai pelajaran bahwa sebuah perjuangan tidak ada yang sia - sia.
Pasaran legi memang membentuk psikologis seseorang menjadi orang yang penuh keinginan. Hasrat ingin begini dan begitu selalu berkobar dalam hidupnya. Dari satu sisi hal itulah yang menjadikanya bisa selalu tumbuh.
Pasaran legi juga menunjukkan keingin tahuan yang tinggi. Hal itu tentu menjadikannya suka bertanya, atau mempertanyakan. Walaupun begitu ada sisi dimana orang legi dapat menampilkan sisi egois yang dimiliki. Pasaran legi ini merupakan bentuk lain dari chakra seks dengan elemen kayu.
Disisi tampilan luar pada "gerak" yang ditunjukkan, hari sabtu membentuk seseorang menjadi bersikap kokoh dan mantap. Meskipun kadang terlihat kaku dalam bersikap. Jika dirimu bisa menaklukkan orang - orang sabtu, mereka dapat menjadi orang yang loyal terhadapmu.
Hari sabtu adalah hari spiritual, dimana pada hari itu lebih utama digunakan untuk kegiatan spiritual. Bukan untuk mencari hal "keduniawian". Sebab hari sabtu menempati chakra mahkota bumi dengan elemen tanah.
Ketika hari sabtu bertemu dengan pasaran legi, hal itu melahirkan sosok manusia yang kokoh dalam sikapnya sekaligus berpsikologis optimis. Weton ini berpotensi besar untuk terus tumbuh, dengan impian serta usaha kokoh yang dimilikinya.
Sabtu legi juga memiliki potensi spiritual yang luar biasa. Hanya saja sabtu legi membutuhkan orang - orang pahing untuk membuka jalan spiritualnya. Dalam sisi ini bolehlah kita sebut sabtu legi sebagai pendaki spiritual. Sebagai gambaran dari pertemuan chakra seks dengan chakra mahkota.
Misteri Sesaji Sabtu Legi
Wuku Tolu
Weton Sabtu Legi
Wuku : Tolu (5) = anak ketiga Watugunung
Dewa : Bayu – lemah, keras hati, cekatan, wawasan luas, menyenangkan hati orang
Marah lama tak dapat dicegah, banyak rejeki dan suka dipuji. Wajahnya rupawan, kukuh pendiriannya, sabar, ulet, bahagia, bicara serius, luhur budi, Teliti, senang hening,
sedikit sombong, mau berbohong.
Umbul-umbul :di belakang, sukses dan sejahtera di usia tua.
Pohonnya : Wijayamulya – wajah indah dan tajam, tinggi adat-istiadatnya, suka pada kesunyian.
Kayunya : Walikukun.
Burungnya : Branjangan - riang tangan, cepat bekerja, mendatangkan angin besar.
Gedungnya : didepan - suka pamer, senang memperlihatkan keduniawian.
Lambang : lengkawa kuwung, angkuh, hatinya tidak dapat dijajagi.
Candranya : Kekuwung dan Lengkawa - angkuh, tidak tetap, suka bohong.
Bahaya : Kena benda tajam dari tanduk binatang, digigit binatang buas kena taringnya.
Sesajinya : Nasi wudhuk gurih dan ayam ingkung.
Doanya : Kabul..
Pantangan : 7 hari sejak selamatan jangan pergi ke Barat Laut, letak Kala di Barat Laut hadap Tenggara.
Hari naas : tidak jelas. Hari baik : tidak menentu.
Wuku Tolu weton:
Minggu Kliwon : Uwas Rudra Wurung Lakuning Lintang Lebu Katiyub Angin Kethek ngawiyat
Senin Legi : Mawulu Brama Dadi Lakuning Angin Tunggak Semi, Srigati tumurun ing desa Tuban laju ing pawon
Selasa Pahing : Tungke, Kala Dangu Aras Kembang, Satriya Wirang
Rabu Pon : Aryang Uma Jagur Lakuning Rembulan Bumi Kapethak
Kamis Wage : Wurukung Sri, Gigis Aras Kembang Tunggak Semi
Jum’at Kliwon : Paningron Hendra Kerangan Lakuning Rembulan Wasesa Segara
Sabtu Legi : Uwas Guru Nohan Lakuning Rembulan Bumi Kapethak
Wuku Tolu Weton Sabtu Legi
Weton : Sabtu Legi
Neptu : 9 + 5 = 13
Kamarokam : Mantri Sinarejo
Paarasa : Lakuning Rembulan
Pancasuda : Bumi Kapetak
Paringkelan : Uwas
Padéwan : Guru
Padangon : Nohan
Sengkan Turunan : -
Hari baik : Bangas Padewan 22 Dulkangidah
Watak Sabtu : Saniscara (Angin), Sang Hyang Guru. sasmitanya samadi masa saya lano palaksana,
artinya meski ingkar jangji tetap kesampaian.
Wataknya sumilir seger nanging nggawa lelara, terasa nyaman pdahal membawa bencana.
Giat bekerja, rajin pandai cari rejeki, ditakuti, pandai menempatkan diri, tanggung jawab, serakah.
Jika pergi njejak kaki 3 kali, tarik nafas lewat puser
Watak Legi : Simbol dan Pasemon Pasaran Sumendhi ngibarate Ratu Bupati (mengayomi, ikhlas)
Manis artinya membelakangi atau manis, letak di timur, warnanya putih
Sifatnya beban tanggung jawab berat tetapi pasrah.
Diibaratkan seperti kucing lan tikus. Watak kucing awas, menurut, gembira, punya curiga.
Empati pada yang kaya dan miskin.
Watak tikus tidak tidur malam, awas, hati-hati, bingúng sendiri
Pandai membidik targetnya, besar peruntunganya tetapi juga besar halangannya
Watak Sabtu Legi : santai tapi maunya mewah, berada disekitar elite, menghargai beda pendapat. Kritis dan tajam.
Watak Neptu 13 : sifatnya Lintang. Wataknya pendiam dan sabar, tak punya gairah.
Suka kerja malam sedikit tidur, berbakat dagang, tak dapat dihalangi kemauannya.
Enak diajak bicara, baik hati, suka rukun dan damai, bisa sejahtera lahir batin.
Rajin dan tekun berbisnis. Bisa celaka karena dipuji, rada sombong mudah ditipu
Hari Naas : Minggu Pon – Jumat Pon – Sabtu Wage.
Hari Baik : Tidak tentu
Paringkelan Uwas : ringkel kukilo – kesialan burung
buruknya: takabur, pantang membuat sangkar burung dan membeli burung
baiknya : bagus jika berburu burung bebas di alam
Padewan Guru : buruknya: suka coba-coba.
baiknya : bagus untuk membuat sesaji sebagai tumbal
Padangon Nohan : ambang Rembulan – welas tetapi dapat celaka dan nama buruk
buruknya : Akan bahay jika bertindak tidak adil, tidak welas, tidak langgeng
baiknya : disukai, harapannya penuh gengsi, minta diakui. Baik usaha dagang
Rakam Mantri SInarejo : senang dan bahagia, dihargai lebih tinggi dari yang sebenarnya
Paarasan Lakuning Rembulan : selalu menyejukkan
Pancasuda Bumi Kapetak : tabah, sederhana, rajin kerja, punya banyak keahlian, banyak rejeki, cita-cita tinggi.
sensitive, hemat dan jujur, menepati janji, tetapi suka pamer dan suka dipuji.
Mudah cari rejeki, mudah pula bangkrutnya. Boros, perbuatan baiknya tidak tampak
Sengkan Turunan : -
Hari Buruk : Bangas Padewan 22 Dulkangidah
Weton Sabtu Legi
Dalam hitungan weton Jawa, Sabtu Legi memiliki jumlah neptu 14. Neptu tersebut didapat dari hasil penjumlahan antara nilai hari Sabtu (9) dan nilai pasaran Legi (5). Neptu sendiri adalah salah satu indikator yang digunakan dalam meramalkan watak, sifat, karakter, jodoh, dan rejeki setiap weton.
1. Watak, Sifat, dan Karakter Orang Weton Sabtu Legi
Berdasarkan yang tercantum dalam primbon, selain memiliki kepribadian layaknya rembulan, orang yang weton kelahirannya Sabtu Legi biasanya juga adalah orang yang selalu terlihat ceria, loyal, dan enak dalam pergaulan. Mereka memiliki banyak teman baik dan bicaranya sering digugu oleh teman-temannya. Oleh karena itu, mereka sering kali menjadi pemimpin dalam gerombolan temannya.
Orang berweton Sabtu Legi juga adalah orang yang sulit ditebak. Pendiriannya selalu berubah-ubah tergantung pada posisi mana dia diuntungkan. Ia akan memilih keputusan yang meski pahit untuknya tapi dapat membuat teman-temannya bahagia.
Selain mempunyai beberapa karakter positif, orang berweton Sabtu Legi juga punya beberapa watak buruk. Mereka adalah orang yang sering kena fitnah, kadang menjadi pemarah, suka berbohong demi keuntungannya sendiri, suka menusili orang lain, suka pamer, kadang takabur, galak, angkuh. Watak-watak negatif tersebut dapat muncul maupun tidak tergantung dari bagaimana orang Sabtu Legi menyikapi dirinya sendiri.
2. Kecocokan Pekerjaan
Dengan sifatnya yang demikian, orang yang lahir di hari Sabtu Legi umumnya hanya cocok dengan pekerjaan yang terbatas pada bidang sosial kemasyarakatan. Mereka akan mudah mencari rejeki dengan bermain kata-kata dan menjual omongan. Beberapa pekerjaan yang dimaksud misalnya orator, sales, penceramah, makelar, guru, dan lain sebagainya.
3. Ramalan Rejeki
Dalam hitungan weton Jawa, Sabtu Legi memiliki jumlah neptu 14. Jumlah neptu ini terbilang menengah, tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kecil. Dalam hal rejeki, jika seseorang lahir di weton ini, umumnya mereka akan membawa perbaikan finansial dan ekonomi bagi keluarganya, asalkan neptu weton ayah atau kakaknya tidak berjumlah kurang dari 14, seperti Jumat Pahing, Rabu Kliwon, Kamis Pon, Kamis Pahing, Sabtu Kliwon, Sabtu Pahing, Sabtu Pon. Selengkapnya mengenai ramalan rejeki menurut Primbon, Anda bisa membacanya di link ini.
4. Ramalan Jodoh dan Kecocokannya
Adapun dalam perkara jodoh, orang yang wetonnya Sabtu Legi umumnya akan cocok dengan beberapa pilihan pasangan. Pasangan yang cocok dan membawa kebaikan bagi mereka dalam hitungan jawa adalah pasangan yang neptu wetonnya berjumlah 10 atau 15, seperti weton Selasa Pon, Minggu Legi, Jumat Wage, Jumat Pahing, Rabu Kliwon, atau Kamis Pon.
Keistimewaa Weton Sabtu Legi
Sabtu Legi Sang Pendaki Spiritual
Weton yang kita kenal berjumlah 35, sebagai hasil dari kombinasi hari dengan pasaran. Kadang ada yang tidak sadar bahwa setiap hari itu memiliki energi yang berbeda. Pergantian energi tiap hari itu membentuk siklus yang berulang. Dalam ilmu weton, energi dari weton anda akan berulang setiap 35 hari sekali.
Dari siklus berulang itu salah satunya melahirkan laku puasa weton. Puasa pada weton yang sama dengan kelahiran ini bertujuan untuk menguatkan Energi orang yang bersangkutan.
Weton sabtu legi adalah gambaran dari proses perjuangan. Karena secara umum "awal" hidup sabtu legi adalah biasa atau bahkan banyak tantangan. Namun memang berlahan tapi pasti, weton ini dapat terus tumbuh.
Hingga pada usia "dewasa" hidupnya sudah menjadi luar biasa. Mungkin memang alam sudah menuliskan jalan hidup yang seperti itu, sebagai pelajaran bahwa sebuah perjuangan tidak ada yang sia - sia.
Pasaran legi memang membentuk psikologis seseorang menjadi orang yang penuh keinginan. Hasrat ingin begini dan begitu selalu berkobar dalam hidupnya. Dari satu sisi hal itulah yang menjadikanya bisa selalu tumbuh.
Pasaran legi juga menunjukkan keingin tahuan yang tinggi. Hal itu tentu menjadikannya suka bertanya, atau mempertanyakan. Walaupun begitu ada sisi dimana orang legi dapat menampilkan sisi egois yang dimiliki. Pasaran legi ini merupakan bentuk lain dari chakra seks dengan elemen kayu.
Disisi tampilan luar pada "gerak" yang ditunjukkan, hari sabtu membentuk seseorang menjadi bersikap kokoh dan mantap. Meskipun kadang terlihat kaku dalam bersikap. Jika dirimu bisa menaklukkan orang - orang sabtu, mereka dapat menjadi orang yang loyal terhadapmu.
Hari sabtu adalah hari spiritual, dimana pada hari itu lebih utama digunakan untuk kegiatan spiritual. Bukan untuk mencari hal "keduniawian". Sebab hari sabtu menempati chakra mahkota bumi dengan elemen tanah.
Ketika hari sabtu bertemu dengan pasaran legi, hal itu melahirkan sosok manusia yang kokoh dalam sikapnya sekaligus berpsikologis optimis. Weton ini berpotensi besar untuk terus tumbuh, dengan impian serta usaha kokoh yang dimilikinya.
Sabtu legi juga memiliki potensi spiritual yang luar biasa. Hanya saja sabtu legi membutuhkan orang - orang pahing untuk membuka jalan spiritualnya. Dalam sisi ini bolehlah kita sebut sabtu legi sebagai pendaki spiritual. Sebagai gambaran dari pertemuan chakra seks dengan chakra mahkota.
Misteri Sesaji Sabtu Legi
Wuku Tolu
Weton Sabtu Legi
Wuku : Tolu (5) = anak ketiga Watugunung
Dewa : Bayu – lemah, keras hati, cekatan, wawasan luas, menyenangkan hati orang
Marah lama tak dapat dicegah, banyak rejeki dan suka dipuji. Wajahnya rupawan, kukuh pendiriannya, sabar, ulet, bahagia, bicara serius, luhur budi, Teliti, senang hening,
sedikit sombong, mau berbohong.
Umbul-umbul :di belakang, sukses dan sejahtera di usia tua.
Pohonnya : Wijayamulya – wajah indah dan tajam, tinggi adat-istiadatnya, suka pada kesunyian.
Kayunya : Walikukun.
Burungnya : Branjangan - riang tangan, cepat bekerja, mendatangkan angin besar.
Gedungnya : didepan - suka pamer, senang memperlihatkan keduniawian.
Lambang : lengkawa kuwung, angkuh, hatinya tidak dapat dijajagi.
Candranya : Kekuwung dan Lengkawa - angkuh, tidak tetap, suka bohong.
Bahaya : Kena benda tajam dari tanduk binatang, digigit binatang buas kena taringnya.
Sesajinya : Nasi wudhuk gurih dan ayam ingkung.
Doanya : Kabul..
Pantangan : 7 hari sejak selamatan jangan pergi ke Barat Laut, letak Kala di Barat Laut hadap Tenggara.
Hari naas : tidak jelas. Hari baik : tidak menentu.
Wuku Tolu weton:
Minggu Kliwon : Uwas Rudra Wurung Lakuning Lintang Lebu Katiyub Angin Kethek ngawiyat
Senin Legi : Mawulu Brama Dadi Lakuning Angin Tunggak Semi, Srigati tumurun ing desa Tuban laju ing pawon
Selasa Pahing : Tungke, Kala Dangu Aras Kembang, Satriya Wirang
Rabu Pon : Aryang Uma Jagur Lakuning Rembulan Bumi Kapethak
Kamis Wage : Wurukung Sri, Gigis Aras Kembang Tunggak Semi
Jum’at Kliwon : Paningron Hendra Kerangan Lakuning Rembulan Wasesa Segara
Sabtu Legi : Uwas Guru Nohan Lakuning Rembulan Bumi Kapethak
Wuku Tolu Weton Sabtu Legi
Weton : Sabtu Legi
Neptu : 9 + 5 = 13
Kamarokam : Mantri Sinarejo
Paarasa : Lakuning Rembulan
Pancasuda : Bumi Kapetak
Paringkelan : Uwas
Padéwan : Guru
Padangon : Nohan
Sengkan Turunan : -
Hari baik : Bangas Padewan 22 Dulkangidah
Watak Sabtu : Saniscara (Angin), Sang Hyang Guru. sasmitanya samadi masa saya lano palaksana,
artinya meski ingkar jangji tetap kesampaian.
Wataknya sumilir seger nanging nggawa lelara, terasa nyaman pdahal membawa bencana.
Giat bekerja, rajin pandai cari rejeki, ditakuti, pandai menempatkan diri, tanggung jawab, serakah.
Jika pergi njejak kaki 3 kali, tarik nafas lewat puser
Watak Legi : Simbol dan Pasemon Pasaran Sumendhi ngibarate Ratu Bupati (mengayomi, ikhlas)
Manis artinya membelakangi atau manis, letak di timur, warnanya putih
Sifatnya beban tanggung jawab berat tetapi pasrah.
Diibaratkan seperti kucing lan tikus. Watak kucing awas, menurut, gembira, punya curiga.
Empati pada yang kaya dan miskin.
Watak tikus tidak tidur malam, awas, hati-hati, bingúng sendiri
Pandai membidik targetnya, besar peruntunganya tetapi juga besar halangannya
Watak Sabtu Legi : santai tapi maunya mewah, berada disekitar elite, menghargai beda pendapat. Kritis dan tajam.
Watak Neptu 13 : sifatnya Lintang. Wataknya pendiam dan sabar, tak punya gairah.
Suka kerja malam sedikit tidur, berbakat dagang, tak dapat dihalangi kemauannya.
Enak diajak bicara, baik hati, suka rukun dan damai, bisa sejahtera lahir batin.
Rajin dan tekun berbisnis. Bisa celaka karena dipuji, rada sombong mudah ditipu
Hari Naas : Minggu Pon – Jumat Pon – Sabtu Wage.
Hari Baik : Tidak tentu
Paringkelan Uwas : ringkel kukilo – kesialan burung
buruknya: takabur, pantang membuat sangkar burung dan membeli burung
baiknya : bagus jika berburu burung bebas di alam
Padewan Guru : buruknya: suka coba-coba.
baiknya : bagus untuk membuat sesaji sebagai tumbal
Padangon Nohan : ambang Rembulan – welas tetapi dapat celaka dan nama buruk
buruknya : Akan bahay jika bertindak tidak adil, tidak welas, tidak langgeng
baiknya : disukai, harapannya penuh gengsi, minta diakui. Baik usaha dagang
Rakam Mantri SInarejo : senang dan bahagia, dihargai lebih tinggi dari yang sebenarnya
Paarasan Lakuning Rembulan : selalu menyejukkan
Pancasuda Bumi Kapetak : tabah, sederhana, rajin kerja, punya banyak keahlian, banyak rejeki, cita-cita tinggi.
sensitive, hemat dan jujur, menepati janji, tetapi suka pamer dan suka dipuji.
Mudah cari rejeki, mudah pula bangkrutnya. Boros, perbuatan baiknya tidak tampak
Sengkan Turunan : -
Hari Buruk : Bangas Padewan 22 Dulkangidah
Komentar
Posting Komentar